Badan Pembina Olahraga Pelajar Indonesia (BAPOPSI) berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menyelenggarakan Pekan Olahraga Pelajar (POPDA) Tingkat Daerah XVII Tahun 2024.
Salah satu yang menarik perhatian adalah beladiri Shorinji Kempo adalah salah satu cabang olahraga yang bergabung dalam POPDA XVII tersebut.
Berlokasi di SMK 2 Bangkalan, kegiatan itu dihadiri oleh 14 kontingen.
Berlangsung selama 4 hari, kegiatan itu diikuti oleh 100 peserta, mulai dari umur 15-18 tahun.
Ada dua kategori lomba dalam Shorinji Kempo, yaitu embu (seni) dan randori (tanding bebas).
Dengan sistem double elimination, pertandingan yang berlangsung menjadi sangat menegangkan.
Hal itu dirasakan oleh Camar Marcheta Putri Dirgantari dan Naufal Alvitra Arung dari kontingen Kabupaten Bojonegoro.
Mereka berdua adalah pasangan embu campuran tingkat Kyu-3 (sabuk hijau).
Dengan persiapan hanya 2 bulan, mereka berhasil menyabet medali emas. “Bener-bener bikin deg-degan. Dan gak nyangka bisa menang. Ke depan pasti bakal ikut lomba lagi,” ujar Camar.
Dalam pertandingan itu diambil beberapa kategori juara. Untuk randori putra, ada kelas 50 kg, kelas 55 kg, dan kelas 60 kg.
Sedangkan randori putri hanya untuk kelas 50 kg dan 55 kg saja.
Untuk embu berpasangan putri atau putra, ada kategori untuk Kyu III /II /I. Sedangkan untuk embu berpasangan campuran, ada untuk Kyu III / II, dan Kyu I.
Dr. Ihyan Amri, Sp.B, wakil ketua Pengprov Perkemi Jatim, menyebut bahwa keseluruhan pertandingan itu menunjukkan mutu yang dimiliki tiap kontingen sudah merata.
“Juara 1,2 maupun 3 dalam tiap kategori tersebut hampir dimenangkan oleh seluruh kontingen,“ ujarnya.
“Ini menunjukkan pemerataan kualitas tiap kontingen sudah cukup baik dan ini sangat membanggakan,“ tambah Ihyan.
Penilaian tiap kategori dalam pertandingan itu memiliki kriteria yang berbeda. Untuk randori, dinilai dari ketepatan teknik.
Sedangkan untuk seni atau embu, dinilai dari aspek kerapian teknik dan keharmonisan gerakan.
Ihyan berharap, Shorinji Kempo bisa menjadi salah satu cabang olahraga bela diri yang maju dalam tingkat nasional.
“Paling tidak melalui POPDA ini bisa mencetak bibit-bibit unggul generasi muda yang berkarater. Untuk maju dalam kejuaraan nasional,“ ujar Ihyan.
POPDA XVII Tahun 2024 membuktikan bahwa Shorinji Kempo dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan bakat mereka di bidang beladiri.
Dengan semangat dan persaingan yang sehat, ajang itu berhasil memperlihatkan kualitas para atlet muda yang siap membawa nama Indonesia dalam kompetisi nasional maupun internasional. (*)